Seberapa Penting Vaksin Meningitis untuk Anak? Cek di SehatQ

Sebagai orangtua, sudah sepantasnya memberikan yang terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh anak, salah satunya yaitu memberikan vaksin meningitis kepada anak. Pasalnya pemberian vaksin tersebut bertujuan agar anak tidak terkontaminasi penyakit meningitis. Meningitis adalah peradangan selaput otak dan tulang belakang yang terjadi akibat terinfeksi virus atau bakteri.

Dengan pemberian vaksin meningitis sedini mungkin pada anak, maka dapat meminimalisir anak terkena penyakit tersebut. Pasalnya anak-anak dan remaja dengan rentang usia 16-23 tahun memiliki risiko tinggi terinfeksi penyakit meningitis atau radang selaput otak. Lalu, seberapa penting pemberian vaksin meningitis pada anak? Dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan vaksin meningitis kepada anak?

Pentingnya Pemberian Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis dinilai penting diberikan kepada anak untuk mencegah penularan penyakit ini. Pasalnya, meningitis merupakan penyakit yang dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Gejala meningitis yang dirasakan orang dewasa misalnya sakit kepala yang tidak kunjung membaik serta nyeri pada leher.

Adapun gejala penyakit meningitis yang biasanya dirasakan anak-anak yaitu, demam tinggi, menggigil, terdapat warna kekuningan di kulit, leher dan tubuh terasa kaku, rewel, nafsu makan menurun dan lemas. Pemberian vaksin meningitis yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yaitu pada saat anak tumbuh remaja atau sekitar usia 11-12 tahun. Ketika anak menginjak usia 16 tahun, maka ada baiknya mereka diberikan vaksinasi tambahan (booster).

Penyakit meningitis lebih rentan terjadi pada anak-anak, sehingga vaksinasi ini sangat penting dilakukan untuk melindungi dan mencegah anak dari penyakit meningitis atau penyakit radang selaput otak. Menurut CDC, setidaknya sebanyak 98% anak-anak yang mendapatkan vaksinasi terlindungi dari penyakit meningitis.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Pemberian Vaksin Meningitis?

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pemberian vaksin ini diberikan ketika anak memasuki usia remaja, yaitu 11-12 tahun dan vaksinasi kedua diberikan pada usia 16-18 tahun. Namun, ketika anak baru pertama kali diberikan vaksin pada usia 16 tahun ke atas, maka mereka tidak diberikan vaksin kedua (booster).

Meskipun begitu, tidak semua anak dapat diberikan vaksinasi meningitis, khususnya pada anak berusia kurang dari 2 bulan. Adapun beberapa anak yang tidak bisa mendapatkan vaksin meningitis disebabkan karena mengalami kondisi sebagai berikut:

  • Anak mempunyai alergi yang cukup parah, bahkan dapat mengancam nyawa jika terdapat beberapa komponen dalam vaksin meningitis atau vaksin lainnya yang dapat menyebabkan reaksi alergi tersebut.
  • Anak pernah mengalami sindrom Guillain-Barre, yaitu kondisi dimana sistem saraf rusak akibat sistem kekebalan tubuh anak.
  • Anak sedang berada dalam kondisi badan yang tidak fit atau imunnya melemah. Namun, ketika kondisi kesehatannya sudah baik, maka anak sudah dapat diberikan vaksin sesuai usia.

Vaksin meningitis merupakan salah satu vaksin yang masuk ke dalam daftar 5 imunisasi wajib untuk anak di Indonesia. Karena vaksin tersebut memberikan perlindungan kepada anak dari virus dan bakteri penyebab meningitis, seperti bakteri Haemophilus influezae type B (HiB).

Oleh sebab itu, pastikan Anda memberikan vaksin meningitis pada anak sebagai bentuk pencegahan penyakit meningitis sejak dini. Sebelum diberi vaksin, ada baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Itulah beberapa ulasan singkat mengenai vaksin meningitis yang dapat Anda ketahui, mulai dari pentingnya pemberian vaksin pada anak serta waktu tepat pemberian vaksinasi meningitis. Untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan lainnya, Anda bisa mengunjungi situs Sehatq.com. Platform SehatQ juga memberikan beragam fitur atau layanan menarik, seperti konsultasi dokter secara online, toko vitamin dan obat serta informasi virus Corona.

Tinggalkan komentar